20090207

the sun that falls for the flower.

One.

Cinta merupakan sebuah perjalanan.perjalanan yang harus kita jalani ,harus kita tempuhi ,harus kita hadapi. Saat kita mencuba berdiri ,berdiri tinggi untuk mencapai cinta itu. Selalu saja jatuh .jangan sesekali mengalah .

“kau sakit” kata kata yang menyengat. Aku sakit mendengar kata kata itu.sudahlah ! aku tau aku sakit ,malas nak difikirkan lagi. Lily bersandar di dinding ,cahaya matahari memancar ke kulitnya ,lily tiba tiba merasa hidup kembali .lantas tersenyum sambil menutup mata .

jam menunjukkan pukul 830 pagi. Setelah memakan ubat dan bersarapan .lily bersiap siap untuk ke kedai bunganya .hanya disitulah dia menghabiskan hari harinya yang tersisa .tanpa teman mahupun keluarga .lily masih bisa hidup .lagipun baginya tiada masalah .dia akan mati juga nanti. Seperti biasa dia akan mengenakan jeans dan blouse bersama kasut leper hitamnya .rambutnya disisip pakai jari. Malas dia nak sikat .malas nak tengok rambutnya gugur .malas nak fikirkan mati sekarang .tunggu saja .seusai itu ,lily mencapai tasnya dan sedia untuk menjalani harinya .

di stesen kereta api dia membeli tiket untuk ke pasar seni seperti biasa.didalam kereta api lily berasa sangat mengantuk.mungkin akibat tidur lambat semalam .sekali sekali matanya kuyu ,akhirnya dia tertidur. Tak tahan .

apabila dia membuka mata .tiba tiba dia sudah berada di ipoh .lily mengeluh .arghh ! biarlah,keluar saja .alang alang sudah disitu. Lepak kejap. Katanya sendiri. Lily melangkah keluar dari kereta api yang dinaikinya .matanya melirik ke kiri dan ke kanan .kali terakhir dia kesini 3 tahun lepas .tak banyak berubah .ipoh masih Bandar yang vintage .Bandar kegemarannya .masih



Two.

Lily mendapatkan cornetto cokelat kegemarannya dan berlabuh punggung diatas bangku di taman bunga .mencuci mata.melihat pemandangan. Dan bunga. KLIKK! Terperanjat.dengan kehadiran seorang photographer entah dari mana .tiba tiba datang terjah .sesuka hati memotraitnya.

“eh apa ni!” lily bangkit .sang photographer yang berada diatas lututnya mengangkat kepala melihat lily .masih membisu.

“aku Tanya nie kan?”
dia bangkit juga . “aku nak tangkap gambar kau .tak boleh?”
“minta lahh kebenaran dulu!”
“aku tak fikir kau akan benarkan kalau aku Tanya.”lalu dia pergi begitu saja. Meninggalkan lily .berkerut dalam sambil terlonggo.

“what the hell?”

di stesen kereta api .semasa menuggu kereta api .lelaki itu ada lagi. Lily memandangnya .tapi lelaki itu terlalu sibuk dengan cameranya hingga tak perasan bahawa lily juga turut berada disitu. Kereta api tiba. Semua seperti tak sabar.semua nak lekas,berpusu pusu sambil menolak satu sama lain .tidak tahan .lily mulai pening pening lalat .tubuhnya lemas .lantas rebah .tubuhnya sempat disambut oleh laki laki itu .yang kebetulan berada di belakangnya .

lily sedar .pandangan kabur . dia menoleh ,lelaki itu ada.sedang membaca majalah .

“kat mana nie?”
“kopitiam .”
“kau bawak aku ke?”
“yup.”
“thanks.”
Lelaki itu menoleh ,menatap matanya . “ur welcome.”

Lantas dia bangkit .ingin pulang . kau nak kemana? Tanya lily .

“balik.kau dah okay kan .so aku balik dulu .”
“nanti! Nama kau apa?!”

lelaki itu beredar dengan cepat .tak sempat .lily pun melangkah keluar .tapi susuk laki laki itu tak kelihatan lagi



Three.

Dirumah .lily menemukan kertas hijau yang diselitkan didalam tasnya .

“aku dhanie . kau boleh jumpa aku kat annexe.aku selalu lepak situ”

lily tersenyum sampai ketelinga.dia fikir akan kehilangan lelaki itu .ternyata masih ada. Dia tak kemana mana .esok mungkin berbeda dari hari harinya sebelum ini .

mereka mulai rapat .mulai bercinta.lily mulai tenat ,kepalanya botak.dhanie akan menjaganya .sekalian kedai bunganya .dhanie masih suka mengambil gambar lily .baginya lily bunga yang terindah .makhluk paling sempurna .bagi lily ,dhanie merupakan matahari yang membikinnya hidup.

“aku tak boleh mati.”

“macam mana dengan lily doctor?”
“saya hairan .dalam kondisinya yang macam ni.sepatutnya dia sudah meninggalkan .dia kuat sekali .”
dhanie terdiam . “jagalah dia dhanie .jangan tinggalkan dia.”

Malam itu lily dan dhanie lepak lepak diatas atap rumah lily .melihat bintang .seperti kesukaan lily .

“sejuk?” .lily membisu .dhanie memeluknya kuat .selepas memakaikan baju panas kepada lily .

“lily?”
“ye dhanie .”
“will u marry me?”
“I do.”

Mereka berkhawin .lily meninggal selepas melahirkan anak pertamanya bersama dhanie . hanya Tuhan saja yang tau betapa perihnya jiwa dhanie ketika itu .tapi dia puas .setidaknya lily tak perlu menanggung sakit dari penyakitnya lagi.melihat lily sakit .lebih menyakitkan .anak mereka ,yang juga bernama lily dibesarkan oleh dhanie sendiri. Kini dhanie sudah berusia 63 tahun .dia tak lelah .tak penat menanam bunga lily disekitar kuburan isterinya .dan di halaman rumahnya .lily akan selamanya hidup di hatinya . bunga yang tidak pernah layu itu bukti cintanya .

“I miss you ,lily .”